Jumat, 04 September 2009

Senin, 31 Agustus 2009

Yahoo Berbahasa Arab Siap Launching Awal Tahun Depan


Senin, 31 Agustus 2009 06:19
Yahoo sang Raksasa Internet di AS

warnaislam.com — Salah satu Raksasa Internet AS, Yahoo, Rabu Kemarin , menyatakan penyedia layanan itu akan menerjemahkan banyak isinya ke dalam bahasa Arab dan mulai menyediakan beragam layanan dalam bahasa Arab mulai awal tahun depan.

Layanan yang akan disajikan oleh Yahoo kepada dunia Arab meliputi "Yahoo mail" dan "Yahoo messenger" dalam bahasa Arab, kata Keith Nilsson, Wakil Senior Presiden Yahoo, seperti dikutip dari Xinhua-OANA.

Yahoo akan bekerja sama dengan Maktoob.com, yang berpusat di Jordania, guna mengembangkan isi dalam bahasa Arabnya.

Pada Selasa, Yahoo Inc. menandatangani persetujuan untuk memiliki Maktoob.com, perhimpunan online di dunia Arab dengan lebih dari 16,5 juta pengguna.

Maktoob.com didirikan pada 2000, sebagai layanan surat elektronik gratis pertama dalam bahasa Arab/Inggris di dunia.

Menyusul penandatanganan tersebut, Maktoob.com akan menjadi cabang yang seluruhnya dimiliki oleh Yahoo.

Pembelian itu, yang ketentuannya tak diungkapkan, akan dituntaskan pada kuartal keempat 2009, demikian satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Yahoo.(Ainul Wafa / antara)


penulis :
Mochamad Ilyas

Dikubur 26 tahun, Jasad Kiai Utuh

TANGERANG, KOMPAS.com-Warga Jalan Garuda Pintu Air, RT 03 RW 02 Kelurahan Juru Mudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, dua pekan lalu sempat dihebohkan seputar pembongkaran makam KH Abdullah Mukmin. Pasalnya, saat dibongkar, jasad kiai tersebut masih dalam kondisi utuh, kendati telah meninggal 26 tahun silam.

Alhasil, kini makam kiai yang juga mantan Wakil Ketua Pengadilan Agama Tangerang itu menjadi pusat perhatian warga. “Ada saja yang datang ke sini. Ada yang ziarah, ada juga yang sekadar melihat-lihat,” kata Ahmad Pathi, anak keempat dari tujuh bersaudara mendiang KH Abdullah Mukmin saat ditemui, Selasa (18/8) petang.

Dalam kesempatan itu Ahmad ditemani kakak sulungnya, Mukhtar Ali. Mukhtar mengatakan pihaknya mengizinkan warga yang ingin berziarah ataupun hanya untuk melihat makam mendiang ayah mereka yang meninggal pada 22 Oktober 1983. Ayah mereka meninggal karena gagal ginjal dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Terkait pembongkaran makam tersebut, menurut Ahmad karena terkait proyek Pemerintah Kota Tangerang untuk pelebaran Jalan Benda. Proyek pelebaran jalan ini untuk membuka akses lebih lebar menuju Bandara Soekarno-Hatta yang memang tidak jauh dari lokasi pemakaman tersebut.

Ahmad mengatakan, lokasi kuburan awal ayahnya berada di areal Musala An-Najat. Lokasinya di bibir Kali Ciajane dan tidak jauh dari Pondok Pesantren (Ponpes) As-Ashidiqiyah II milik KH Iskandar Mohammad SQ.

Ahmad yang ketika itu ikut dalam pembongkaran makam mengaku perasaannya antara percaya dan tidak ketika melihat jasad ayahnya masih dalam kondisi utuh. Selain kondisi jasad, papan penutup jenazah pun dalam kondisi utuh dan sama sekali tidak lapuk.

“Kain kafan masih utuh, waktu mau dipindahin, kain cuma kotor terkena lumpur. Jadi, cuma saya siram-siram air sedikit sudah bersih lagi. Papan penutup yang sampai ke dasar juga utuh,” kata Ahmad seraya memperlihatkan papan tersebut yang katanya dari kayu kamper. “Saya sempat menyimpan dua papan buat kenang-kenangan,” tambahnya.

Bahkan, imbuh Ahmad, papan bekas penutup makan tersebut sempat ada yang memintanya, tapi ia menolaknya. Untuk apa? “Saya nggak tahu buat apa,” katanya.

Mukhtar menambahkan, waktu makam dibongkar, kain kafan yang melilit tubuh jasad ayahnya masih utuh dan berwarna putih bersih. “Saya sempat lihat wajahnya, masih seperti 26 tahun waktu dulu dikubur, nggak berubah. Badannya juga masih seperti dulu, cuma rambutnya agak memutih. Baunya wangi sekali,” imbuhnya.

Disinggung seperti apa sosok mendiang, menurut Mukhtar, ayahnya dikenal sebagai guru dan juga tokoh masyakarat yang disegani. Abdullah Mukmin datang ke Kelurahan Juru Mudi pada tahun 1950-an, setelah belajar di Darul Ulum, Makkah, selama 25 tahun.

Abdullah memiliki tiga istri. Istri pertama Rohani, meninggal dan dikarunia dua anak. Abdullah menikah untuk kedua kalinya dengan Maswani dan dikarunia lima anak, namun Maswani lebih dulu dipanggil Sang Khalik. Terakhir, Abdullah menikahi Hajah Romlah asal Kramat Pulo, namun tidak dikarunia anak.

Semasa hidupnya, di lingkungan itu Abdullah mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang diberi nama MI Islahuddiniyah, yang berada di depan rumahnya. Kini MI ini dikelola putranya, Abdul Zibaqi. Gedung MI ini pun sebagian tergusur dan tengah dalam pembangunan.

Sedangkan makam mendiang yang sebelumnya berada di samping Musala An-Najat, menurut Ahmad merupakan permintaan mendiang sebelum meninggal. “Waktu itu pesannya kalau meninggal minta dimakamkan di samping Musala An-Najat,” kata Ahmad.

Kini, makam baru KH Abullah Mukmin terletak persis di depan rumah Ahmad, atau digeser beberapa meter dari lokasi semula. Di areal pemakaman baru itu terdapat tiga makam, yakni makam KH Abudllah Mukmin, makam putra keduanya bernama M Subur, dan makam Maswani, istri kedua mendiang yang juga ibu kandung Ahmad.

Terkait kondisi jasad ayahnya yang masih utuh, Ahmad mengaku tak mendapatkan tanda-tanda tertentu sebelumnya. “Cuma saya pernah mendengar kalau jasad seorang kiai itu katanya utuh, tidak seperti yang lain. Saya bukan bermaksud mau menyombongkan diri, mudah-mudah apa kata orang itu benar terkait ayah saya,” tandas Ahmad.

Berpelukan selama 5000 tahun


Pada Februari lalu, sepasang kerangka laki-laki dan perempuan zaman batu baru yang saling berpelukan erat tergali di Italia. Sepasang kerangka yang saling berpelukan hangat ini, menggoncang semua orang yang melihatnya. Arkeolog memperkirakan, bahwa sepasang kerangka ini telah terkubur kurang lebih 5.000-6.000 tahun lamanya di bawah tanah! pelukan selama 5.000 tahun ini bukan saja menggoncang arkeolog, bahkan masyarakat dunia.

Untuk mempertahankan gaya pelukan ini, ilmuwan belum memutuskan memisahkan potongan kerangka tersebut. “Kami akan tetap mempertahankan sikap mereka selama ini yaitu saling berpelukan.” Demikian ujar arkeolog Irena Mannorti yang menemukan sepasang kerangka ini sepekan lalu.

Setelah kerangka itu dipindahkan, ilmuwan akan meneliti lebih lanjut terhadap sepasang kekasih yang saling berpelukan abadi ini. Selanjutnya, kerangka tersebut akan di simpan di museum nasional Italia.

Menurut ilmuwan, bahwa pengetahuan mereka terhadap pasangan kekasih zaman batu ini sangat sedikit. Kerangka tersebut ditemukan di sebuah daerah pinggiran Kota Valdaro, Mantova, karena itu dinamakan “kekasih Valdaro”.

Arkeolog nampaknya sangat yakin bahwa mereka meninggal saat remaja, sebab gigi mereka masih utuh. Selain itu, karena seiring dengan ditemukannya sebuah panah dan beberapa perkakas di kerangka tersebut, dapat diketahui kalau mereka meninggal pada zaman batu. Dan di balik legenda yang dianggap paling agung dalam sejarah arkeologi Italia ini masih banyak teka-teki yang perlu diuraikan.

Ada indikasi menunjukkan, bahwa kedua insan ini bukannya meninggal dalam kondisi saling berpelukan, melainkan dikubur demikian di tanah makam prasejarah.

Bunga tulip sebenarnya bukan dari Belanda


Bunga tulip selalu diidentikkan dengan negara Belanda. Ribuan wisatawan datang ke Belanda hanya untuk mengagumi bunga yang cantik dan berwarna cerah ini, yang banyak ditanam di taman-taman negara Kincir Angin itu. Kota Keukenhof di Belanda, setiap tahunnya bahkan dikunjungi sekitar 800.000 orang dari seluruh dunia yang ingin menyaksikan keindahan aneka bunga tulip dalam Festival Tulip yang diselenggarakan setiap tahun di kota itu. Tak heran masih banyak orang yang beranggapan bahwa bunga tulip adalah bunga asli dari Belanda.

Bunga tulip sebenarnya bukan bunga asli Belanda, karena sebenarnya bunga ini berasal dari Asia Tengah dan Belanda sebenarnya berhutang budi pada kekhalifahan Islam Ustmaniyah di Turki, karena atas peran kekhilafahan Islam inilah Belanda sekarang jadi terkenal karena bunga tulipnya.

Bunga tulip sebenarnya bunga liar yang tumbuh di kawasan Asia Tengah. Orang-orang Turki yang pertama kali membudidayakan bunga ini pada di awal tahun 1000-an dan pada masa pemerintahan kekhalifahan Ustmaniyah, terutama pada masa kekuasaan Sultan Ahmed III (1703-1730) bunga tulip berperan penting, sehingga masa Sultan Ahmed III disebut juga sebagai "Era Bunga Tulip."

Pada masa itu, istana Sultan memiliki sebuah dewan khusus untuk membudidayakan bunga-bunga tulip. Dewan itu dipimpin oleh seorang Turki yang juga kepala perangkai bunga istana yang tugasnya memberikan penilaian pada kualitas berbagai jenis bunga tulip dan memberikan nama yang indah dan puitis bagi bunga-bunga itu antara lain dengan nama "Those that burn the heart", "Matchless Pearl", "Rose of colored Glass", "Increaser of Joy", "Big Scarlet", "Star of Felicity", "Diamond Envy", or "Light of the Mind".

Hanya bunga-bunga yang memiliki kualitas sempurna yang dimasukkan dalam daftar jenis-jenis bunga tulip itu, yaitu bunga tulip yang memenuhi standar dari ukuran tinggi dan kerampingan kelopak bunganya, bentuk helaian kelopaknya lancip dan jarak antar helaiannya sempit. Helaian kelopaknya harus halus tapi kuat, satu warna, ukuran lebar dan panjangnya pas. Tiga ratus tahun kemudian, komunitas holtikultura Belanda dan Inggris mengajukan baru memikirkan untuk melakukan klasifikasi bunga tulip yang sudah dilakukan jauh sebelumnya oleh ahli perangkai bunga Turki di kesultanan Ahmed III.



Bunga tulip baru dikenal di Belanda pada abad ke-16 dan menjadi sangat populer di kalangan masyarakat kelas atas di negeri itu. Kata "tulip" sendiri berasal dari bahasa Turki yang artinya "sorban", semacam kain yang dililit untuk menutupi kepala. Tidak diketahui kapan persisnya negara Kincir Angin itu mulai membudidayakan bunga tulip itu, tapi disebut-sebut bunga tulip mulai dibawa ke Belanda pada sekitar tahun 1550-an oleh kapal-kapal yang berasal dari Istanbul.

Dokumentasi pertama tentang penanaman bunga tulip bertahun 1954 di Kebun Raya Universitas Leiden. Menurut catatan itu, bunga tulip yang ditanam di kebun raya universitas Leiden dibawa oleh Carolus Clusius dari Wina, Austria, penanggungjawab taman istana di Austria. Ketika itu, pengaruh budaya Turki sangat kuat di Austria terutama dari gaya berpakaian yang oriental dan tradisi minum kopi.

Memasuki abad ke-17, perekonomian Belanda tumbuh pesat dan memicu persaingan antara pecinta bunga tulip. Mereka berlomba-lomba mencari bunga tulip yang paling indah dan tidak segan-segan membayar dengan harga mahal untuk membeli bunga tulip itu. Harga bunga tulip di Belanda pun makin mahal, bahkan kabarnya ada jenis bunga tulip yang harganya sama dengan harga sebuah rumah. Tahun 1635, satu set bunga tulip yang berjumlah 40 tangkai dijual dengan harga 100.000 florin, bandingkan dengan pendapatan kalangan kelas menengah pada masa itu di Belanda yang hanya 150 florin.

Tahun 1636, usaha bunga tulip menjadi salah satu bisnis yang perdagangan yang masuk dalam bursa saham dan diminati banyak orang. Kalangan pengusaha rela menjual tanah, rumah dan harta bendanya untuk berinvestasi di bisnis bungan tulip. Jenis bunga tulip yang sangat terkenal saat itu adalah jenis tulip yang bernama Viceroy, yang harganya bisa ribuan florin. Belanda menyebut fenomena "demam tulip" ini sebagai fenomena "wind trade" (perdagangan kontrak tulip) yang murni dilakukan dengan spekulasi. Ironisnya, masa keemasan bisnis bunga tulip di Belanda hanya berlangsung setahun, karena pada tahun 1637 pasar bunga tulip jatuh dan harga bunga tulip ikut melorot.

Sampai hari ini, istilah "tulip mania" atau "tulipomania" atau "kegilaan tulip" masih digunakan sebagai istilah untuk menggambarkan goncangnya perekonomian karena munculnya spekulan terhadap sesuatu trend bisnis yang sifatnya untung-untungan. Meski cerita di balik "tulip mania" ini sedikit memalukan, tapi Belanda tetap mencintai tulip dan banyak orang yang tak ingat bahwa tulip-tulip yang indah dan cantik itu hasil budidaya dari jaman kekhilafahan Islam Turki Utsmani.

sumber:
eramuslim

Mengapa manusia menangis??

INILAH.COM, Jakarta – Manusia menumpahkan air mata ketika sedang sedih, tapi apakah maksud dari tangisan itu? Ilmuwan mengajukan teori baru mengenai hal itu.

Air mata bisa bertindak sebagai tanda bahwa manusia menurunkan pertahanannya. “Menangis adalah perilaku yang berkembang,” kata peneliti Oren Hasson, pakar biologi evolusi di Universitas Tel Aviv, Israel.

“Analisis saya dengan mengaburkan pandangan, air mata menurunkan tingkat pertahanan dan fungsi realibilitas, sebagai sinyal penyerahan, tangisan untuk meminta tolong,” tambahnya.

Menumpahkan air mata karena emosi adalah sesuatu yang unik pada manusia. Di masa lampau, peneliti beranggapan bahwa menangis dapat membawa bahan kimia yang membuat stres ke luar dari tubuh. Atau hanya untuk membuat kita merasa lebih baik, atau menangis dapat menandakan bahwa bayi sedang dalam masalah kesehatan.

Sekarang Hasson menunjukkan ketika airmata mengaburkan penglihatan, itu sebagai kekurangan dalam perilaku agresif. Dengan demikian, air mata sebagai sinyal kelemahan, sebuah strategi yang secara emosi mengikat orang lain agar lebih dekat.

Hasson menganggap penggunaan airmata bisa untuk membangun dan menguatkan hubungan pribadi. Sebagai contoh “manusia bisa menunjukkan bisa tunduk pada penyerang, dan oleh karena itu berpotensi mendatangkan ampunan dari musuh, atau juga bisa menarik simpati dari orang lain dan mungkin bisa mendapatkan pertolongan mereka,” katanya.

Juga dengan berbagi air mata dengan yang lain, “jika manusia mendapatkan perasan menurunkan pertahanan, itu berarti ada ikatan dan menunjukkan dapat menjadi sahabat yang memiliki perasaan sama,” kata Hasson.”Ini benar benar manusiawi”

Konsep baru dari Hasson itu menawarkan hipotesis yang paling masuk akal tentang fungsi air mata dan tangisan, kata ahli psikologi evolusi David Buss di University of Texas di Austin, yang tidak berpartisipasi pada studi ini.

“Yang lain telah berspekulasi tentang fungsi dari air mata, tetapi gagasan bahwa berhubungan dengan kecacatan adalah hal baru,” katanya.

Hasson menjelaskan dengan detail penelitiannya itu di jurnal Evolutionary Psychology.[ito]

Jangan meminum air putih dari botol yang ditinggal lama didalam mobil

Begini ceritanya:
Ibu dari teman saya baru saja didiagnosa memiliki kanker payudara. Dokternya mengatakan untuk tidak meminum air dalam kemasan botol yang telah ditinggal di dalam mobil. Alasannya adalah karena panas dan plastic dari botol mengandung senyawa kimia tertentu yng dapat menyebabkan kanker payudara. Jadi jangan meminum air dari dalam botol yang telah ditinggal di dalam mobil dan sebarkan pesan ini ke semua wanita dalam hidupmu.

Di Amerika Serikat, botol air plastic diatur oleh Food and Drug Administration (FDA) sebagai “substansi yang berhubungan dengan makanan” yang diatur standarisasi keamanannya.
Artinya, FDA telah melakukan tes data terhadap keamanan penggunaan plastic sebagai botol air –termasuk potensi adanya unsure kimia berbahaya yang dapat berpindah dari plastik ke dalam air—dan mereka menemukan bahwa tidak ada resiko yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Air itu sendiri juga telah melewati tes standar kelayakan untuk diminum oleh Environmental Protection Agency (EPA). Penelitian menunjukkan bahwa memang telah ditemukan polyethylene terephthalate (PET) dalam air yang diyakini berasal dari plastik, namun, yang harus diingat adalah jumlahnya sangat kecil dan di bawah standar keamanan yang ditetapkan oleh FDA dan EPA. Menurut Dr. Rolf Halden dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, sebenarnya resiko lebih besar yang harus dihadapi konsumen adalah kontaminasi kuman, daripada senyawa kimia.


Informasi ini harus kita ketahui dan waspadalah. Panas dalam mobil menyebabkan racun dari plastic masuk ke dalam air dan para dokter telah menemukan racun tersebut pada jaringan payudara. Gunakan wadah stainless steel atau botol gelas ketika kalian menyimpan air di dalam mobil.