Minggu, 23 Agustus 2009

Sayang anak ala india,dilempar dari ketinggian belasan meter

Ritual aneh dan menyeramkan di India, yaitu melempar anak bayi dari ketinggian 15 meter dan ditampung dengan hanya menggunakan sprei.
Ritual ini telah dilakukan sejak 700 tahun dan dipercaya oleh penduduk yang beragama Hindu maupun Islam di pedesaan India.
Dengan tingkat kematian bayi yang sangat tinggi , terutama didaerah pedesaan India, mereka percaya dengan melakukan ritual ini dapat memberikan kesehatan pada anak-anak mereka.
Yah…kurang lebih begitulah kepercayaan mereka, mau lihat bagaimana kegiatan ritual tersebut mereka lakukan ? Bener-bener edan dan mengerikan.
Sejumlah kelompok aktivis anak mengecam pemerintah lokal di India yang mengizinkan ratusan bayi dijatuhkan dari atap masjid dalam sebuah ritual mengalap berkah.
Dalam kepercayaan rakyat India utara, ritual itu diyakini membuat si bayi sehat dan keluarganya mendapat kemakmuran. Sejauh ini tidak ada laporan bayi-bayi itu cedera karena sebuah alas seperai telah digelar di lokasi jatuhnya sang bayi. Namun, tetap saja ritual itu dianggap tidak berperikemanusiaan.
Ritual nyeleneh ini berlangsung di Baba Umer Durga, tempat yang disucikan umat Muslim setempat. Keyakinan tersebut telah berlangsung hampir 700 tahun dan diikuti ratusan orang setiap tahun baik umat Hindu maupun Muslim.
Bayi-bayi itu biasanya berusia di bawah dua tahun. Mereka kemudian dijatuhkan dari ketinggian 15 meter dan jatuh di sebuah seperai yang dipegangi orangtua bayi atau peserta lain.
Sejumlah saluran televisi menayangkan bayi-bayi itu menjerit ketakutan saat mereka diayun-ayunkan kemudian dijatuhkan. Para aktivis anak mengungkapkan kegeramannya setelah menyaksikan saluran televisi Headlines Today menayangkan bayi-bayi itu terjatuh.


“Ini menunjukkan kegagalan pemerintah mencegah praktek ini dan menciptakan kesadaran tentang kesehatan anak-anak,” kata Ranjana Kumari, seorang aktivis HAM di New Delhi. “Ini juga merefleksikan minumnya akses layanan kesehatan yang memaksa warga meyakini hal irasional ini,” kata Kumari kepada AP.


Sementara pemerintah dan aktivis hak asasi manusia terus menghimbau agar ritual tersebut tidak dilakukan dan menghimbau agar penduduk menyadari bahwa kesehatan anak tidak dapat dilakukan dengan cara tersebut.
Komisi Nasional Perlindungan Hak Anak India mengeluarkan surat peringatan, Kamis (30/7), ditujukan kepada pemerintahan lokal di Sholapur dan mulai menyelidiki praktek ritual ini.(smk/ypy) suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar